JANGAN LUPA HADIR YA... GRATIS
KOPDAR SILATURAHIM BLOGKAR
Minggu, 24 Mei 2015 Jam 11:00
Markas Blogger Karawang
Ruko Arcadia Blok D-27
(dekat Pasar Bersih Galuh Mas)
Home » » Curug Cipanunda - Kampung Tipar, Objek Wisata Alam Karawang Selatan.

Curug Cipanunda - Kampung Tipar, Objek Wisata Alam Karawang Selatan.

"Lihatlah hamparan sawah nan hijau berganti proyek pembangunan perumahan-perumahan modern, bukit-bukit beralih fungsi menjadi kawasan industri yang bertaraf international. Bahkan hanya di pakai untuk menanam mayat orang-orang kaya saja. Hutan dan gunung habis di ambil material-materialnya seperti kapur, karst, batu koral dan lainnya. Yang bahkan dengan arogannya merusak daerah-daerah yang seharusnya menjadi daerah resapan air, dan sepertinya tidak pernah memperhitungkan rusaknya hutan dan sumber mata air pegunungan. Haruskah kita bangga atau bersedih? Bangga dengan kerusakan alam, bangga dengan selalu was-was kebanjiran? Tidak Kawan!  " --Curug Cipanunda , 28 Februari - 01 Maret 2015--  
Menghirup https://www.satenengmojang.com/ udara yang segar di pagi yang cerah, memandang hamparan sawah nan hijau di kaki gunung yang di selimuti kabut tipis menambah suasana menjadi betah berlama-lama. Sambil minum kopi kental. Alangkah indahnya seandainya saja ada daerah yang masih segar di Karawang ini. Suasana kampung yang masih alami, keramah-tamahan para penghuninya dan satu lagi kita bisa melihat air terjun -curug- yang mengalir terus seakan tidak akan pernah habis airnya mengalir terus menghidupi masyarakat sekitarnya.

Kita harus tetap optimis kawan, alhamdulilah ternyata masih ada sisa tempat yang segar, loh kok sisa? Iya sisa karena sebagian tempatnya sudah habis, tetapi memang masih ada sisa, entah sengaja di sisakan atau memang tersisa. Atau memang di sisakan untuk di habiskan nanti. Jangan tanya saya siapa yang mau menghabiskan, ibarat menyantap makanan bersama-sama, saat makanan masih banyak kan tidak ketahuan siapa yang memakannya. Nah kalau tinggal sisanya? kalau dihabiskan pasti ketahuan orang banyak, malu kan? masih bagus punya malu. Nah kalau yang menghabiskan tempat sisa ini mah tidak punya kemaluan --baca malu--, mungkin mereka tidak pernah belajar membesarkan kemaluannya --baca rasa malu-- . Yang lebih ironisnya lagi, lahan-lahan menjadi rusak karena memang tanahnya sudah di jual oleh pemiliknya. Siapa yang tidak tertarik dengan lembaran uang yang membuat hijau mata. Jadi sebelum tempat sisa yang segar ini ada yang menghabiskan, yuk kita nikmati tanpa harus merusaknya.
*****

Saya dan rombongan Karawang Guyub sekitar 27 sepeda motor dan 2 mobil, memulai perjalanan ekspedisi ke kampung tipar, sebuah kampung yang terletak di kaki pegunungan Sanggabuana, Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Walau letaknya di kaki gunung, tetapi masih bisa di tempuh dengan sepeda motor maupun mobil. Hanya saja untuk mobil di sarankan yang bukan tipe sedan --sasis rendah.

Perjalanan kami di mulai sekitar jam 13:00, dari markas Karawang Guyub, perjalanan sekitar 3 jam jika menggunakan motor sampai di kampung Tipar sekitar jam 16:00, jalannya yang turun naik menambah asyiknya ekspedisi sepeda motor kali ini, apalagi jalannya yang berbatu kali. Perlu sedikit seni menghindari batu-batu yang agak tajam. Tapi asyik lho. Ya karena jalannya rombongan, asyiknya walau di antara kami kadang tidak saling kenal, tetapi akrab layaknya sudah kenal, itulah Karawang Guyub. Guyubna urang Karawang.

Tujuan utama kali ini adalah Kampung Tipar. Mungkin hanya sedikit  yang tahu letak kampung Tipar ini, karena memang belum menjadi tempat tujuan wisata alam Karawang. Entah karena letaknya yang tersembunyi atau memang sengaja di sembunyikan. Padahal kampung ini bisa menjadi tujuan wisata karena di sana juga terdapat curug yang di berinama curug cipanunda. Konon karena curug ada tempat air (panundaan) jadinya di panggil curug cipanunda.


Sore hari rombongan sampai di Kampung Tipar sehingga ekspedisi ke bagian curug cipanunda di tunda sampai besok pagi. Kami bermalam di rumah-rumah penduduk yang ramah menyambut kami, bahkan dengan sukarela menyediakan penglengkapan tidur seperti tikar dan bantal, wah suasananya sangat nyaman. Menjadi betah berlama-lama di sana. Mereka menyambut kami dengan senang sekali.  "Iya pak kami senang kalau kampung ini bisa ramai, penghasilan utama kami saat ini adalah bertani. Biasanya hasilnya di bawa ke pasar loji. Kalau kampung ini bisa ramai jadi ada juga pendapatan lain." tutur salah seorang warga yang kami temui. Alangkah indahnya jika semua masyarakat Karawang seperti ini, tak ada rasa curiga, saling membantu dan menjaga keamanan bersama. Suasana yang mulai agak berkurang jika kita bandingkan dengan lokasi di Karawang kota.
*****
Malam harinya, suasana makin meriah. Karena ada yang membawa proyektor untuk memutar film dokumenter tentang Karawang, dan dokumentasi perjalanan ke gunung sulah. Masyarakat sekitar ikut bergabung, ada yang bakar jagung sambil menonton film layar putih, ada juga yang menerbangkan lampu lampion, terbang tinggi menembus kegelapan malam di Kampung Tipar. Tak terasa hari sudah malam, tetapi tetap saja masih banyak yang terjaga, berkelompok-kelompok membentuk obrolan-obrolan yang berbeda tema, sambil minum kopi hangat. Nikmat. Hmmmm Pokoknya Mantap. Perjalanan yang melelahkan tadi siang hilang menjadi kecerian, keakraban khas Karawang Guyub.  
****

Tak terasa malam terus bergeser, terlihat sebagian rombongan lelah tertidur. Sebagian lagi asyik begadang sampai tak terasa waktu menunjukkan pukul 04:00 , menjelang sholat subuh. Setelah melakukan sholat subuh, tepat jam 05:00 pagi, sebagian rombongan berkumpul mengadakan 'teknikal meeting' untuk melanjutkan perjalanan menuju curug cipanunda. Termasuk saya tentunya. Yang sudah tidak sabar ingin melihat indahnya curug cipanunda.

Target waktu perkiraan dari kampung tipar ke curug cipanunda adalah 30 menit , tetapi karena jalannya yang turun-naik khas tanah pegunungan dan agak licin habis di guyur hujan perjalanan menjadi agak lambat, dan yang pertama mencapai curug sekitar 50-60 menit. 

"Saya sih tidak peduli berapa menit target ke sana, karena sepanjang jalan saja saya sudah takjub dengan keindahan alam yang masih asli dan asri. Hamparan sawah hijau yang berundak, kabut tipis yang menyelimuti bukit menambah keindahan kampung Tipar dan udaranya yang segar menusuk ke dalam tulang-belulang menyegarkan badan sehingga tak terasa cape walau keringat bercucuran. Sambil bercanda kami terus semangat menuruni dan menaiki bukit menuju curug cipanunda. Coba bayangkan, kita yang sehari-hari menghirup udara polusi di hiruk pikuk dan keramaian kota Karawang. Menjadi semangat dan energik saat menuju curug Cipanunda. Bahkan dada terasa 'plong' ... Subhanallah Allahu Akbar, tak bisa saya ceritakan lagi, karena suasananya hanya bisa di bayangkan kalau sudah merasakan dan mendatanginya langsung."


Benar saja. Sesampainya di curug Cipanunda. Hilang semua rasa lelah dan cape berjalan menuruni dan menaiki bukit, tubuh ini ingin langsung saja menceburkan diri di bawah derasnya air terjun curug. Berendam. Bermain air. Bercanda bersama dalam indahnya alunan musik alam, alunan bunyi jatuhnya air yang secara terus-menerus menghipnotis diri ini. Segaaaarnyaaa. 

Lihat kita di kelilingi oleh pohon-pohon besar, seolah-olah mereka mengatakan "Jagalah aku agar aku bisa menjaga kalian. Agar aku bisa menjaga air curug ini terus mengalir membentuk aliran sungai, membawa kehidupan untuk makhluk hidup di sekitarnya. Jagalah aku dari tangan-tangan mereka yang serakah, yang hanya memikirkan pundi-pundi uang tanpa memikirkan akibat yang di timbulkannya. Jagalah aku, hutan air dan udara dari polusi dan pengrusakan alam."


Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, padahal serasa baru saja sampai sepertinya di sini waktu terasa membeku, berhenti berdetak. :) 

Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Kampung Tipar untuk bersiap-siap pulang kembali. Agar besoknya bisa beraktivitas kembali. Tetapi ada juga sebagian meneruskan expedisinya ke beberapa lokasi yang tidak jauh dari Kampung Tipar. Saya pulang saja... Sampai jumpa di perjalanan berikutnya. 
*****

Selamat Ulang Tahun 
Blogger Karawang Yang Ke-6
Penulis : Kang Sanu
http://hasannuh.com/
http://ukmkarawang.com/

******



9 comments:

  1. Udara alam pegunungan yang menyegarkan, kembali lagi di-REFRESH ya kang. Sudah lama ingin traveling lagi ke alam pegunungan nan indah di sekitar pegunungan di Karawang, semoga bisa terlaksana lagi seperti dulu :D

    Wilujeng Tepang Tahun nu Ka-6 BLOGGER KARAWANG

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, badan rasanya ringan dan napas terasa plong... Bagaimana kalau blogger karawang kita camping bersama...

      Hapus
    2. Tulisannya yang mau di share di sini mana nih kang Ahmad ? ditunggu ya, inbok aja :)

      Hapus
    3. Baru dibalas komenna kang, boleh juga kang camping ide bagus tuh. Tulisan udah jadi tapi masih perlu diedit lagi yang satu panjang pisan jd belum rampung, yang agak ramping nanti yang dikirim kang :D

      Hapus
  2. Kok engga ke atasnya lagi kang? Katanya masih ada 2 Curug lagi.. BTW tempat parkir dimananya gan? dan ada guidenya engga..

    Maturnuwun yaa

    BalasHapus
  3. salam kenal... boleh tuh, biar seger lg nich fikiran

    BalasHapus
  4. Vaillant Servisi olarak sizlere hızlı ve garantili hizmet sunmaktayız.

    BalasHapus
  5. Demirdöküm Kombi servisi olarak siz değerli müşterilerimizin memnuniyeti için günün her saati kesintisiz hizmet sunmaktayız.

    BalasHapus

Gabung !



Ayo, Gabung di group forum FB Blogger Karawang !